Sumenep (Stidar.ac.id)-Sebagai langkah awal perjalanan Stasiun Sosial Asoka (SSA), pengurus SSA hari ini Senin 09/05/2022 melakukan rapat koordinasi menentukan konsep besar (grand design) untuk pedoman bersama.

Branding (merk) SSA dianggap urgen oleh pengelola yang dipimpin K. Sahli Hamid sebagai penggagas smart campus dan smart boarding school agar para pengurus dapat melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien.

Bertempat di SSA Mandala Barat Gadu Barat Ganding, K. Sahli Hamid memimpin tawasshul dan tahlil, kemudian menyampaikan pokok-pokok pikirannya tentang rencana strategis rintisan SSA antara kekuatan, peluang, kelemahan dan ancamannya.

“Perjuangan itu tidak mudah, butuh kesabaran dan ketekunan. Judul kita adalah pengabdian, yang namanya kebaikan pasti banyak cobaan dan hambatan yang akan dihadapi. Dengan banyak berdzikir, solusi permasalahan akan mampu kita dapatkan. Siapa yang mencintai Allah akan merasakan kepahitan dan siapa yang mencintai Rasulullah akan menghadapi banyak tantangan. Tapi yakinlah Allah akan membantu selama kita berada di jalan-Nya” urainya mantap memulai musyawarah.

Beliau menambahkan bahwa organisasi yang baik apabila punya mekanisme kerja. “Penataan organisasi, administrasi, visi-misi, rencana program strategis termasuk juga kejelasan uraian tugas (job description) pengurus menjadi indikasi kemajuan organisasi”

Menurutnya, SSA adalah filosofi stasiun sebagai lalu lintas, start pemberangkatan, tempat bersantai dalam menemukan solusi permasalahan.

“Ibarat stasiun kereta, maka Asoka adalah mencoba memberikan kenyamanan beristirahat bagi orang yang akan melakukan perjalanan. Di situ ada orang jualan, tempat duduk untuk bercengkrama, hiburan dan nilai-nilai pendidikan” terangnya memberikan perumpamaan.

Dari jajaran pengurus yang hadir kemudian menyusun visi-misi, program kegiatan dll atas arahan dari beliau selaku direktur utama. Selanjutnya apa yang telah ditetapkan akan disempurnakan pada rapat berikutnya. (MSA).