Mahasiswa menunjukkan ikon peace campus
Sumenep (Stidar.ac.id)-Memasuki pertemuan terakhir perkuliahan semester genap mata kuliah Sosiologi Agama, mahasiswa Semester VI Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (STIDAR), merayakan kegiatan belajar di Stasiun Sosial ASOKA Mandala Barat Desa Gadu Barat Ganding Sumenep Jum’at, 10 Juni 2022.
Pengampu mata kuliah K. Sahli Hamid mengatakan bahwa studi yang dilaksanakan di luar ruangan sebagai bentuk implementasi dari program “Peace Campus” yang dicanangkan sejak Januari 2022 lalu.
“Ini sebagai bentuk komitmen STIDAR dalam melaksanakan kebijakan peace campus (kampus damai). Belajar itu tidak harus selalu di dalam kelas untuk memungkinkan berkembangnya kepekaan dan ketajaman emosional mahasiswa” tutur beliau yang juga ketua Yaspiri.
Selain itu menurut beliau, kuliah outdor akan mendekatkan mahasiswa dengan alam yang saat ini mulai ditinggalkan.
“Ada banyak keuntungan kuliah di luar kelas. Salahsatunya adalah dakwah dan pemberdayan lingkungan, sehingga mahasiswa lebih dekat dengan alam sekitar (nature school) sebagai bagian fungsi dari pondok pesantren dan perguruan tinggi dan juga spirit Kampus Merdeka Belajar. Lebih-lebih materi kita hari ini adalah : kiai, pesantren dan perubahan sosial” imbuhnya.
Salahsatu nilai Sosiologi Agama adalah mengimplementasikan ajaran agama dalam kehidupan sosial seperti kebersamaan, penghargaan, kesederhanaan dll. Maka mahasiswa di akhir kuliah melaksanakan makan bersama dengan membawa menu sederhana hasil patungan yang dibawa dari rumah masing-masing.
“Kesempatan seperti ini sangat langka untuk bisa kita lakukan. Kita berbaur menikmati hidangan dan suguhan dengan bahan-bahan lokal seperti kelor, talas, nasi jagung dll. Ini ciri khas orang desa yang guyub yang perlu dipertahankan” pungkas K. Sahli di sela-sela makan bersama. (MSA)