Kamis, 7 Juli 2022, dua mahasiswa Prodi PMI STIDAR agendakan kegiatan Ngobrol Keilmuan bersama bapak Dr. Fathorrahman, M.Pd. di kediaman Moh. Suhal Kampung Perigi Barat Desa Gadu Barat. Dua mahasiswa tersebut bernama Ramadhani dan Moh. Suhal yang sama-sama merupakan mahasiswa semester IV.
Agenda tersebut dilaksanakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai keilmuan dan belajar akan pentingnya literasi bagi mahasiswa. Mereka berdua mendatangkan salah satu doktor di kampus STIDAR tersebut bukan tanpa alasan, yakni karena mereka meyakini nantinya akan mendapatkan bimbingan dan arahan yang luas dari sosok doktor yang telah mereka undang itu.
“kegiatan ini dimaksudkan agar saya dan sahabat saya, Suhal, bisa belajar lebih dalam kepada Doktor Fathorrahman mengenai ilmu pengetahuan, pengalaman yang telah beliau miliki dan alasan berikutnya adalah karena melihat pak Fathor tersebut sangat suka akan literasi. Harapan kami berdua semoga nanti dengan diadakannya kegiatan ini, kami bisa termotivasi untuk belajar dan terus belajar sehingga suatu saat kami juga bisa meniru jejak beliau” tutur Dhani sapaan akrab mahasiswa semester empat PMI tersebut.
“Mahasiswa kadang sering kebingungan, mereka mau baca buku tapi merasa amat susah, malas, dan ada yang sampai pura-pura menyibukkan diri untuk tidak membaca buku. Saya dulu juga sama, hal yang seperti itu sudah pernah saya alami, tapi kemudian hari saya sadar bahwa kalau malas selalu dibiarkan, maka hawa nafsu akan menang” Ujar pak fathor sapaan akrabnya saat beliau memberikan arahan pada dua mahasiswanya tersebut.
Dalam forum kecil itu, Bapak doktor Fathorrahman, M.Pd. juga menyampaikan pesan-pesan kepada dua mahasiswanya tersebut, dan beliau juga mengharap agar ke depan mereka bisa lebih giat lagi dalam memperkaya literasi.
“cara yang paling efektif untuk mengobati rasa malas adalah dengan update status, menyadari bahwa status kalian adalah sebagai pelajar. Nah seyogyanya karena kalian mempunyai status sebagai pelajar, maka kalian harus belajar. Terus – teruslah belajar karena status pertama dan utama bagi pelajar adalah belajar. Seringkali dilakukan oleh mahasiswa adalah status yang paling urgen dilupakan, karena status-status yang lain diutamakan padahal tidak utama. Harapan saya jangan ulangi kesalahan yang pernah kalian lakukan.”
“Tubuh itu alat, otak dan jiwa yang akan menggerakkannya. Sementara jiwa bisa dikelola dengan ilmu. saya tidak akan berarti apa apa di dunia tanpa punya ilmu, dan hidup saya sampah tanpa ilmu pengetahuan.” tegas Doktor alumni UIN KHAS Jember tersebut saat menginternalisasikan spirit dan keilmuan kepada dua mahasiswanya itu.
(Dani)