Di hadapan-Mu kugelar tikar kesepian
Berharap Engkau menemaniku memenggal keangkuhan
Merobek-robek jantungku hingga tak bersisa darah
Sambil mengasah pisau yang tak mampu memotong selembar urat di leher Ismail
Engkaulah jantungku yang menyembur gairah
Saat kulempar hasratku jauh di balik debur qudrah iradah-Mu
Aku terus asah pisau Ibrahim
Memotong-motong kaki tangan, lidah dan kemaluan
Namun makin lebat bercabang-cabang
Aku berlari sejauh-jauhnya
Tiba-tiba Engkau tarik pundakku lalu terjatuh
Engkau makin tersenyum mesra
Meminjami pisau tajam Ibrahim tiba-tiba
Pamekasan, 10 Dzul Hijjah 1443 H / 10 Juli 2022