Stidar.ac.id-Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) BEM STIDAR berjalan dengan lancar bertempat di Stasiun Sosial Asoka Mandala Barat Gadu Barat, 24 Agustus 2022.
MUSLUB dilaksanakan karena berangkat dari kegelisahan teman-teman mahasiswa, pengurus BEM 2021/2022 tidak bisa menjalankan program sesuai yang digariskan AD/ART dan perlu amandemen AD/ART agar Bem Stidar lebih maju sesuai tuntutan zaman.
Presma BEM STIDAR Abd.Hayyi dalam sambutannya meminta maaf kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara MUSLUB tersebut karena dia tak mampu melaksanakan kegiatan BEM sebagaimana mestinya “Saya mohon maaf kepada kalian karena selama kepengurusan saya banyak kegiatan yang tidak terlaksana, ini karena saya memiliki kegiatan-kegiatan lain yang sama sama penting, dan akhirnya saya mengorbankan kegiatan saya di BEM STIDAR, sehingga kegiatan BEM yang diprogramkan di awal tahun banyak yang tidak terlaksana.”
“Pesan saya kepada pengurus BEM terpilih nantinya ialah apa yang menjadi target dan tujuan kalian harus digapai, jangan sampai seperti kepengurusan BEM masa saya” ucap pres Hayyi sapaan akrabnya.
Musyawarah dipimpin oleh Moh.Ghalib Bafadlal. Dia menyampaikan urgensi kepemimpinan di BEM STIDAR. ” BEM STIDAR perlu regenerasi organisasi. perlu dimunculkan pemimpin baru, agar ke depan BEM STIDAR lebih baik lagi”
Suasana Musyawarah berlangsung panas, karena antara satu peserta dengan peserta lain memiliki pendapat yang kontradiktif sehingga akhirnya sulit untuk memutuskannya.
Responsif dari teman-teman peserta menginginkan kepengurusan baru dengan acara KONGRES. Suhal sebagai peserta menyampaikan bahwa akan lebih efektif kegiatan KOngres “Sepertinya tidak efektif apabila pendemisioneran dan pengangkatan pengurus BEM hanya dikemas dengan kegiatan MUSLUB”
Keinginan dari peserta pada akhirnya dimusyawarahkan dengan forum. Dan disepakati dengan mengacu pada ketentuan AD/ART, forum MUSLUB menyetujui bahwa pendemisioneran dan pengangkatan pengurus BEM STIDAR akan dikemas dengan kegiatan KONGRES. (Hay)