Setelah beberapa bulan kegiatan NGOPI vakum, akhirnya bulan ini BEM Stidar di periode yang baru (Masa Juang 2022-2023) kembali mengadakan kegiatan yang merupakan rutinitas minggguan BEM periode sebelumnya, yaitu Ngopi (Ngobrol Peradaban Islami).
Kegiatan tersebut merupakan tradisi BEM Stidar di setiap periodenya. Dimana Kegiatan NGOPI ini sudah ada sejak tahun 2019 lalu, tepatnya pada masa Presma Imam Fauzi, S.Sos. dan Wapresma Salisatul Fuadiyah, S.Sos.
Program kegiatan ini dilaksanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (MENDIKBUD) BEM Stidar dengan tujuan untuk menambah ilmu dan mengasah ketajaman intelektual mahasiswa.
Kegiatan Ngobrol Peradaban Islami (Ngopi) ini mengangkat tema “Inferioritas Perempuan dan Budaya Patriarki” yang bertempat di Sekretariat BEM Stidar, dihadiri oleh anggota dan pengurus BEM STIDAR. Senin, 10 Oktober 2022.
Ibu Nurinda selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menuturkan alasannya mengangkat tema tersebut “Saya mengangkat tema ini bukan tanpa alasan, tak lain ialah karena saya melihat konteks sosial masyarakat yang sering menganggap perempuan kurang bermutu, dan lebih sering memprioritaskan laki-laki dari pada perempuan. Maka sebuah keniscayaan bagi mahasiswa yang notabenenya sebagai agen kontrol sosial untuk membahasnya.” ungkap mahasiswa semester 5 itu.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang kompeten, Ibu Ainiyatul Maghfiroh, S.Sos. yang memang aktifis sosial dan juga staf WAKA III STIDAR.
“Masyarakat sering kali menempatkan laki-laki dan perempuan di posisi yang berbeda, seperti menjadikan seorang laki-laki sebagai subjek, dan objeknya adalah perempuan, ibaratnya perempuan hanya menjadi properti saja. Perempuan dieksploitasi, didiskriminasi, distereotip negatif dan sering diperlakukan berbeda. Padahal Allah tidak membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan, yang membedakan mereka adalah tingkah keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah SWT.” terang Narasumber.
(Romi)