Main Game Yang Seru, Atau Baca Buku?

Oleh: Ramadhani

Dewasa ini, nampak sekali perbedaan antara mahasiswa modern dengan mahasiswa era sebelum digatal menglobal. Hal tersebut dapat dilihat dari segi kegiatan mahasiswa sekarang yang banyak meninggalkan nilai-nilai, tidak seperti mahasiswa terdahulu.

Degradasi merupakan suatu hal yang tak dapat dihindari, karena budaya literasi yang seyogyanya banyak digandrungi, kini malah menjadi kegiatan yang paling tidak diminati. Salah satu faktor yang membuat spirit dan ghiroh mahasiswa sekarang menurun adalah karena munculnya banyak digital.

Sebenarnya bukan masalah digital yang membuat mahasiswa nakal, tapi karena mahasiswanya sendiri yang tidak pandai menggunakan digital sebagaimana mestinya.

Digital tidak dimanfaatkan, malah banyak yang disalahgunakan. Mahasiswa sering menggunakan digital hanya sebatas untuk permainan saja yang sebenarnya itu sangat memalukan, karena sebagai insan akademisi tidak sepantasnya ikut arus perkembangan globalisasi dan modernisasi yang negatif. Filtrasi adalah solusi agar tidak terjerumus dalam kegiatan yang hanya akan melahirkan dekadensi.

Mahasiswa yang baik ialah mereka yang pandai memanfaatkan digital, menggunakannya ke suatu hal yang positif dan tentunya menggunakannya sebagai media edukatif seperti belajar pengetahuan baru di aplikasi YouTube, searching keilmuan di internet tentang berbagai ilmu pengetahuan, download buku pdf dan lain-lain. Bukan malah main game online sampai lupa waktu.

Bermain game online sebenarnya hanyalah untuk hiburan, melepas letih karena banyak aktifitas yang dikerjakan, bukan malah sebagai rutinitas kegiatan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Sungguh ironis, mahasiswa lebih memilih main game yang seru, dan mengesampingkan baca buku. padahal buku adalah jendelanya pengetahuan yang sepatutnya menjadi rutinitas bacaan.

Ramadhani : Mahasiswa (Semester 5) Prodi Pengembangan Masyarakat Islam STIDAR dan saat ini menjadi salah satu Pengurus BEM STIDAR 2022-2023

Bagikan ke :