BEM STIDAR Kemas Hari Santri Dengan Kegiatan ZUHUR (Ziarah Kubur Leluhur)

Mahasiswa STIDAR saat kegiatan ZUHUR

Dalam rangka memperingati hari santri nasional tahun 2022, BEM Stidar laksanakan Ziarah Kubur Leluhur yang disingkat dengan ZUHUR. Kegiatan tersebut bertepatan pada tanggal 22 Oktober 2022 yang bertempat di tiga lokasi.

Asta Ambangan Mandala Barat, Asta Agung Ahmad dan Agung Mahmud Aeng Panas Pragaan adalah tiga lokasi yang mereka pilih sebagai tempat kegiatan.

Acara tersebut dihadiri oleh Pengurus BEM STIDAR yang pada hari itu mereka sangat kompak mengenakan pakaian sarung, alasannya karena hari tersebut merupakan hari santri. “Kami memang sengaja memakai sarung karena hari ini adalah hari santri, sebab sosok santri dalam kesehariannya memang selalu diidentikkan dengan sarung” ujar Nini mahasiswa semester 5.

Tempat pertama yang mereka sambangi adalah Asta Ambangan Mandala Barat. Asta tersebut adalah tempat dimana leluhur masyaikh Raudlatul Iman dimakamkan. Sebagai santri yang tak lupa pada perjuangan para kyai yang telah mendahului mereka, maka tempat peristirahatan terakhirnya mereka ziarahi.

Asta Agung Ahmad adalah tempat kedua yang mereka kunjungi. Sering sekali orang-orang yang berziarah ke tempat tersebut. bahkan pada hari itu, mahasiswa yang tergabung dalam BEM Stidar juga berpapasan dengan orang yang hendak berziarah ke makam yang terletak di desa Aeng Panas itu. Ini menandakan bahwa Asta ini tidak pernah sepi dari para peziarah.

Terakhir mereka ziarah ke Asta Agung Mahmud. Makam yang sama-sama berlokasi di Aeng panas itu tidak terlalu jauh dari Asta Agung Ahmad, mereka menempuh perjalanan hanya sekitar 5 menit dari lokasi ziarah kedua itu. Pembacaan solawat kubro turut menggema di Makam itu karena mereka membacanya dengan suara lantang.

Suhal selaku salah satu pengurus BEM yang juga berpartisipasi dalam acara tersebut membantu menjawab pertanyaan awak media yang dilontarkan pada mereka “Alasan pengurus BEM mengadakan kegiatan ini yang pertama ingin merealisasikan program yg telah dicanangkan pada saat raker, yang kedua kegiatan ini sangat relevan bagi mahasiswa Stidar yang notabenenya lahir dari pesantren, dan pesantren tidak lepas dari nilai-nilai religius” tuturnya.

(Romi)

Bagikan ke :