Stidar.ac.id – Sebagai wujud tradisi menjaga nilai-nilai lama yang baik, Pengelola Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (STIDAR) Gadu Barat Ganding Sumenep, sebelum rapat (08/12/2022) di kediaman Bapak Muzanni Pakamban Daya melakukan ziarah kubur ke pasarean Syekh Abdul Qarib atau yang lebih dikenal Agung Dhamar.
Rombongan yang dipimpin Ketua Yayasan Kiai Muhammad Sahli Hamid, sebelum memasuki area makam melewati tebing curam dan mendaki bukit untuk bisa sampai ke lokasi yang spot jantung berdetak kencang. Rombongan tiba di lokasi pukul 14.00 WIB.
Sekedar diketahui, Asta Agung Dhamar berada di atas bukit desa Pakamban Daya Pragaan. Beliau termasuk leluhur penyebar Islam yang memiliki pertalian darah dengan beberapa kiai di Madura, termasuk Pondok Pesantren Raudlatul Iman.
Makam Agung Dhamar
Ditemuai Stidar.ac.id, Kiai Sahli mengatakan bahwa tradisi nyekar merupakan kebiasaan para masyayikh, khususnya Raudlatul Iman yang terus dilestarikan sampai saat ini.
“Ini bagian dari menjaga dan melestarikan tradisi baik yang diwaritskan leluhur Raudlatul Iman untuk juga ngalap berkah dan berkomunikasi dengan orang yang sudah wafat yang menjadi perantara keberadaan kita. Kalo istilah STIDAR, ini merupakan kerja tim langit. Tradisi ini terus kita lakukan, di samping perjuangan dzahir atau istilahnya tim bumi” terangnya.
Setelah tim istighatsah beberapa saat, kemudian kembali menuruni tebing yang di sekitarnya dihiasi pepohonan rindang dan desir angin yang membelai suasana hati dalam ketenangan. Matahari sesekali menyembul dari balik rimbun dedaunan seakan menyapa rombongan dengan alunan nada kemesraan. (MSA).
