Puisi Muhammad Sahli

ENTAH APA YANG ADA DALAM HATIMU

Fir’aun untuk julukan baru Presiden Jokowi
Qarun sang naga Antoni Salim
Haman bagi Luhut Binsar Panjaitan
Sudah sedemikian busukkah akhlak bangsa ini
Sehingga tokoh agama yang diikuti ribuan umat
Dengan mudahnya sumpah serapah keparat

Adakah dalil yang membolehkan menyebut manusia demikian bangsat
Allah saja mengajarkan kepada nabinya dengan kesantunan
Tak ada kata laknat hanya ucapan selamat
Waquulaa qoulan layyinan
Walyatalatthof
Laa yaskhor qoumun min qoumin asaa aiyakunuu khoiron minhum
Tiba-tiba engkau merasa kesambet
Lalu minta maaf bagi mereka yang terciprat
Tapi ucapan kotormu tak bisa engkau tarik hanya dengan satu kata khilaf

Lalu akan jadi apa bangsa ini yang konon berketuhanan
Jika sekelas tokoh agama yang menjadi panutan
Dengan mudahnya melecehkan kemanusiaan dan Tuhan
Aku memakluminya sebagai sebuah kesalahan
Tapi sudah terlanjur kebablasan
Apakah sudah lupa
Alaa ukhbirukum bima tuharromu alaihinnar
‘ala kulli hayyinin layyinin qoribin sahlin
Padahal penghuni surga-Nya
Mereka yang laa yasma’u fiihaa laghwan walaa ta’tsimaa illaa qiilan salaman salaamaa

Apa yang telah meracuni hatimu
Sebenarnya apa yang telah membuat pikiranmu tercemar
Kebenciankah
Kecemburuankah
Atau rasa dengki dan iri yang menganak tiri
Mari segera kembali pada ayat suci :
“Jangan sekali-kali kebencianmu pada suatu kaum, lalu engkau berlaku tidak adil”

Entah apa yang ada dalam hatimu
Akupun hanya bisa termangu

23/01/2023