Stidar.ac.id-Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Raudlatul Iman, Kiai Muhammad Sahli hadir memberikan materi dalam acara Training Management Organization (TMO) yang dilaksanakan oleh Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) STIDAR Sumenep di Hall Ibrahimi (15/2/2023)
“Berdasarkan pengalamannya, beliau dipilih oleh panitia untuk menyampaikan materi tersebut yang dianggap kompeten dengan topik seni leadership” terang Ramadhani Presma Stidar yang saat itu menjadi moderator.
Sesuai kapasitas beliau yang aktif di beberapa organisasi memang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam melakukan terobosan dan ide-ide kreatif, sehingga bisa beradaptasi dengan segala kondisi.
“Saya dipercaya untuk menyampaikan materi seni leadership, tapi saya rubah menjadi kepemimpinan Ulul Albab, karena saya kurang suka yang terlalu teoritis . Dalam konteks ini saya mengajak peserta untuk membuka ayat yang pertama kali turun yaitu Al-Alaq. Di sini kita diarahkan untuk iqra’ (membaca). Padahal Nabi Muhammad SAW nabi yang ummi. Dengan demikian, maksud membaca di sini adalah mengamati, meneliti alam semesta dan gejalanya. Betapa tidak, seorang yang buta huruf bisa menjadi model kepemimpinan yang menjadi acuan banyak pihak. Untuk itulah pemimpin dituntut kepekaannya” Ujarnya di hadapan peserta yang notabene pengurus BEM.
“Selanjutnya mari kita amati ayat Al-Qur’an tentang kisah kepemimpinan untuk bahan inspirasi, seperti Nabi Musa yang diutus kepada Fir’aun yang congkak. Nabi Musa dengan optimisme dan keberaniannya mampu mengatasi sikap Fir’aun. Seperti juga gaya kepemimpinan Nabi Ibrahim yang sanggup menganalisis dan mengobservasi keberadaan Tuhan. Di situlah naluri dan ketajaman seorang pemimpin sangat diperlukan.” Tambahnya.
Walhasil, Kiai Sahli dengan gayanya yang khas menafsirkan ULUL ALBAB dengan : Uswah, Luluh, Alim dan Berbaur. Terakhir beliau menyarankan agar membaca puisinya berjudul “Yang Kutahu Tentang Kepemimpinan” untuk memahami kepemimpinan menurut perspektif dan versi beliau. (MSA).