Ngaji Literasi Stasiun Sosial Asoka, Kiai Sahli Luncurkan Kitab Puisi

Kegiatan Ngaji Literasi sebagai rangkaian program Gerakan Ramah Lingkungan yang dilaksanakan oleh Stasiun Sosial Asoka (SSA) mengangkat tema “Asoka dan Pengembangan Literasi” diawali dengan peluncuran (launching) kitab puisi “Terima Kasih, Telah Mengajari Menjadi Laki-Laki” terbitan Media Center Raudlatul Iman 2022.

Menurut beliau, bahwa laki-laki adalah sebuah sifat bukan fisik atau jenis kelamin. Semua orang yang punya prinsip, keberanian, tanggung jawab dan semangat, merekalah laki-laki dalam spirit di semua bentuk dan implementasinya. (22/2/2023)

Berikut beberapa petikan puisinya :

SEPIRING NASI SARAPAN PAGI

Nasi sejumput dilengkapi tahu, irisan mentimun, bargedil dan sekerat daging ayam
Hanyalah bentangan cerita agar tubuh tak kelaparan
Padahal selera penghidang yang berbekal keikhlasan
Melebihi lezatnya menu warna-warni di restauran

Masih teringat dulu saat ibu pagi-pagi menumbuk singkong
Ketukannya mendiamkan not-not nada
Kemudian diperas diambil saripatinya untuk bubur sagu
Ampas dimasak dengan bersama angin yang bisu
Cukup membuat anak-anaknya tegak menantang cita-cita
Karena bening matanya telah direlakan untuk anak-anaknya

Lauk ret serret, duk-duk kering, karato’, sayur kelor, petis mentah, terasi bakar dan pindang
Sekali waktu nasi sisa kemarin
Dipadu dengan selera langit
Meruntuhkan asam urat, reumatik jauh dari sembelit

Bukan hidangan yang lezat
Tapi sepatah senyum syukur cukup membuat nikmat
Sabar bukanlah sebuah paksaan
Tapi memang dituntut keadaan

Sepiring nasi sarapan pagi
Makin menambah energi
Karena jiwamu tak pernah basi

23 Desember 2022

TERNYATA AYAHKU SEORANG LELAKI

Lelaki yang tegak berdiri di atas hentakan riuh jalanan
Menepikan airmata di sudut waktu yang lengang
Serupa dedaunan yang menukik ke langit
Meski deras hujan terus menerjang

Lelaki yang terdiam sebelum wangi bunga mengabarkan perih
Suaranya kadang lantang kemudian lirih
Sesaat wajahnya tertunduk lalu mendongak
Menunjuk-nunjuk dinding yang retak

Lelaki yang senantiasa bernyanyi
Sebelum melodi adzan berkumandang
Hingga detak jarum jam berhenti berdentang
Memeluk manja kesunyian

Lelaki yang tak pernah lupa pulang
Meski jalan pengap, becek dam terjal
Pintu-pintu tertutup rapat
Ia tak pernah tersesat
Membuka buku sajak tinggalkan jejak

Aku baru tahu kini
Serupa bunga pucuh merah di serambi pagi
Ternyata ayahku seorang lelaki

29/12/2022

LELAKI ITU ADALAH ENGKAU

Aku berharap engkau lebih dari sekedar laki-laki
Mengajakku mengeja kedip sunyi
Saat orang yang berlalu lalang belum sepenuhnya mengerti
Dan langit tak bisa bernyanyi

Sepasang gelap telah mengalah di rekah bibirmu
Membuka jalan yang belum pernah aku lalui
Biarkanlah nafasmu bercampur hangatnya kopi
Yang diseduh dengan merahnya hati

Pagi yang kutunggu masih lelap di balik kelambu
Hanya engkau pagi itu
Menimang-nimang hangatnya cemburu
Aku bertanya pada debur rindu
Jawabnya : lelaki itu adalah kamu

28 Desember 2022

Bagikan ke :

Leave a Comment