MANAQIB SANTRI UNTUK NEGERI

Muhammad Sahli

Berjilid-jilid jihad kaum santri
drama disuguhkan untuk mengabdi pada negeri
meski dunia tak pernah memeluknya
jalanan teramat lengang untuk menyapa
aliran sungai seperti tidak punya gairah
namun gelombang menunggu saat yang dinanti
karena langit telah menjadi saksi mencatat perjalanan

Munajat mendung
dzikir dedaunan
semedi batu-batu berderap tiap waktu
angin ikut menyabit cuaca yang gerah di hamparan tanah barokah
untuk kesejahteraan yang melimpah
termaktub dalam bab-bab lelah

Di balik bangunan sederhana dan lampu seadanya
makanan dan minuman yang jauh dari gizi
kamar mandi tak layak dan harus antre
tertanam niat yang tulus
mengaji pada sang kiai pagi dan sore
sambil mengabdi membantu kebutuhan pesantren dan bu nyai

Demi cinta untuk negara dan bangsa
mereka juga memanggul senjata
menaruh rindu di balik doa-doa ayah bunda
sajadah dan tasbih adalah bakti cinta
merangkul hari-hari indah bersama teman sebaya
apakah mereka kembali pulang dengan kemenangan
atau hanya tinggal nama dan kenangan

Para santri tak perlu diajari lagi cinta tanah air adalah bagian iman
tawaduk dan tunduk pada kedua orang tua
bakti dan hormat pada sang guru
atau membela pancasila dan setia pada merah putih
di dada mereka telah tertanam ketulusan
keyakinan dengan bhinneka tunggal ika

Mereka telah berbukti turut jayakan negeri
mengabdi pada ibu pertiwi
walau semesta seperti tak perduli
namun di hati para santri telah terhunjam NKRI harga mati

22/10/2023

Bagikan ke :

Leave a Comment