Catatan Widuda III Stidar, Melebarkan Peran Gelar Kesarjanaan

Wisuda III Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (STIDAR) Gadu Barat Ganding Sumenep telah sukses digelar sekaligus memperingati Miladiyah VII di Graha Islamic Center Bindara Saod Batuan Sumenep pada tanggal 26 November 2023 dengan hasil yang membanggakan. Hal tersebut tidak lepas dari kerjasama semua pihak dalam mendukung dan menyukseskan acara sakral dan bersejarah tersebut.

Sama halnya dengan Wisuda I dan II, tentu masyarakat menaruh harapan yang tinggi terhadap kiprah para sarjana yang telah dikukuhkan. Sebab pelaksanaan wisuda, bukan sekedar ceremonial belaka, di balik itu ada tanggung jawab melekat untuk melunaskan janji yang telah diikrarkan pada saat pelaksanaan wisuda. Pengukuhan hanya satu kali dalam proses wisuda, akan tetapi implementasi dari pengukuhan tersebut harus ditunjukkan dengan sungguh-sungguh dalam setiap kesempatan.

Peserta wisuda program studi PMI

Pendidikan yang ditempuhpun, tidak hanya dibatasi oleh rentang waktu empat tahun. Melainkan pendidikan harus terus berlangsung dalam proses waktu dan tempat sepanjang hayat. Jika tidak, maka wisuda hanya berupa kegiatan formal yang tidak bermakna bahkan hanya sia-sia buang tenaga dan biaya. Gairah keilmuan, akan selalu ditunjukkan melalui sikap dan kepedulian terhadap persoalan-persoalan kemasyarakatan. Dalam arti, sarjana harus bisa mengambil peran dan menciptakan peluang untuk sebuah dinamika masyarakat yang terus berkembang.

Ciri khas seorang ilmuwan, ditandai dengan kemampuannya dalam menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan dimsksud menyangkut prilaku, sikap, cara berpikir, dan bertindak yang dapat mencerahkan dan memberdayakan. Terlebih program studi di STIDAR sangat erat kaitannya dengan pola pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di segala bidang. Sarjana Sosial (S.Sos.) yang telah digapai, semestinya mampu meretas sekat-sekat sosial yang selama ini memiliki banyak persoalan yang harus diselesaikan. Misalnya isu kemiskinan, keterbelakangan, kekerasan, pelemahan hukum, lingkungan dan permasalahan sosial lainnya.

Peserta wisuda program studi BKI

Sarjana harus hadir ikut memberikan solusi dari masalah tersebut, bukan malah menjadi bagian dari masalah yang menambah daftar panjang masalah yang berjilid-jilid yang tak mampu diurai. Sejatinya juga seorang sarjana terus menggali potensi dan memaksimalkan pengetahuan dengan senantiasa berpikir dan belajar menambah wawasan. Sangat baik, jika kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan menaikkan status dan derajat akademik. Tetapi hal itu bukan sesuatu yang vital dan mendasar, apabila sekedar untuk menaikkan status sosial tanpa menyentuh substansinya.

Sarjana Sosial Stidar ketika dilepas ke masyarakat, bukan lagi milik Stidar. Tetapi mereka merupakan aset besar bangsa yang wajib melebarkan perannya dalam konteks yang lebih luas dan merambah di berbagai sektor kehidupan. Karena gelar sarjana sosial yang dimiliki, sangat relevan masuk di wilayah lapisan-lapisan sosial.

Ketua Stidar dan Ketua Senat pada acara Wisuda III

Maka pimpinan dan pengelola Stidar dalam jangka pendek bisa mengendalikan alumninya dalam sebuah koneksi intelektual yang berkelanjutan untuk memastikan kendali kemanfaatan di tengah-tengah masyarakat. Dalam jangka panjang, STIDAR harus hadir dan mampu menawarkan inovasi dan kreasi baru untuk meningkatkan daya tariknya ke semua kalangan. Nama besar Stidar sangat penting, bukan menyangkut orang-orangnya, tetapi komitmen besar untuk terus maju dan berkembang melalui serangkaian program yang menjanjikan.

Muhammad Sahli (Ketua Umum Yayasan Stidar)

1/12/2023

Bagikan ke :

Leave a Comment