Rapat Koordinasi dan Evaluasi Akademik Stidar Sumenep di Kancakona Kopi Sumenep dihadiri pimpinan, dosen dan pegawai. (21/12/18)
Mengelola perguruan tinggi tentu tidak seperti mengelola lembaga setingkat MA / SMA / SMK dan lembaga di bawahnya sehingga butuh kematangan, kejeniusan dan keistiqomahan dari sisi manajerial dan ekskusi kebijakan. Di perguruan tinggi dikenal budaya akademik yang menuntut penguasaan keilmuan dan sikap ilmiah serta aktualisasi riset dalam mobil akademik.
Selain hal tersebut pembentukan karakter menjadi nilai yang perlu dikawal bersama. Terkait dengan masalah ini tentu bukan melalui pengajaran tapi melalui contoh dan pembiasaan dalam atmosfer kampus. Lebih-lebih perguruan tinggi pesantren yang notabene laboratorium penularan karakter.
Demikian ungkap Dewan Pembina KH. SITRUL ARSYIH, MM mengawali sambutannya di depan pengelola SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH RAUDLATUL IMAN dan para dosen. Beliau juga menambahkan “ke depan STIDAR harus menyiapkan diri alih status dari sekolah tinggi menjadi institut, tentunya dengan terus membenahi manajemen, meningkatkan kualifikasi akademik dosen dan SDM yang lain, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, jaringan yang luas serta sumber dana yang mandiri sehingga Stidar bisa bersaing dengan perguruan tinggi yang lain.”
Di sisi lain Ketua Umum Yayasan STIDAR K. SAHLI HAMID, M.Pd.I menyampaikan terima kasih atas kinerja civitas akademika yang luar biasa atas loyalitas dan dedikasinya. Dengan semangat yang tinggi Stidar akan terus berkembang dan menunjukkan budaya kompetitifnya di kancah percaturan global. “Saya yakin dengan kecintaan yang sungguh-sungguh dan dedikasi yang gila, Stidar akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.” terangnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Stidar K. JUNAIDI, MM, M.Pd.I menyampaikan beberapa evaluasi tentang perjalanan Stidar yang terus menunjukkan tanda-tanda yang signifikan. Hal tersebut terjadi karena di semua lini dapat bekerja dengan profesional. Selanjutnya Junaidi menambahkan bahwa Stidar di tahun 2019 akan menghadapi akreditasi, sehingga pihaknya perlu mempersiapkan diri ke arah itu. “kami mengajak semua fokus untuk mempersiapkan akreditasi dengan tidak lupa pada tugas-tugas akademik yang lain.” Bahkan beliau menyiapkan diri secara total untuk Stidar yang dipimpinnya dengan terus melakukan upaya-upaya dengan kopertais dan diktis.
Selanjutnya Ketua LP3M K. AINUL YAQIN, M.Si melaporkan bidang tugasnya yaitu penelitian dan pengabdian masyarakat yang terus memperbaiki kualitas penerbitan jurnal yang dikelolanya, termasuk juga pelaksanaan KKN-PPM berbasis riset yang terus dimaksimalkan dan pemograman skripsi bagi mahasiswa semester akhir. Pihaknya juga konsen pada penguasaan dua bahasa dengan UPT pengembangan bahasa. “Terkait jurnal, dosen Stidar diharapkan berpartisipasi dalam setiap edisi, karena sampai edisi keempat sangat minim.” keluhnya.
Giliran berikutnya kepala penjaminan mutu (LPMP) KHAMSIL LAILI, M. Pd. memaparkan hasil temuan-temuannya untuk menuju standar kualitas Stidar yang lebih baik untuk kemudian ditindaklanjuti oleh bagian yang menangani. “dalam pelaksanaan tugas, demi kemajuan Stidar saya berusaha seobjektif mungkin dan tidak segan untuk menegur secara langsung tenaga yang kurang maksimal” terangnya.
Report : 21 Desember 2018