Nilai-nilai Dalam Tradisi Pernikahan di Kampung Mandala
Warga Kampung Mandala memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Terlihat lewat cara berinteraksi mereka dengan sesamanya ialah sangat ketara dan kental.
Sikap tolong menolongnya saat ada salah satu tetangganya yang mengalami kesusahan, saling membantu saat ada suatu masalah, dan saling memberi ketika ada yang susah, kepedulian mereka sangat terlihat. Salah satu cirinya juga masyarakat Kampung Mandala lebih senang hidup berkelompok.
Gambaran ini mengindikasikan bahwa nilai-nilai kemasyarakatan sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Kampung Mandala.
Ketika akan mengadakan acara pernikahan mulai dari tahap Istikharah atau taaruf keluarga, maka akan terlihat ada nilai tolong menolongnya seperti ketika mencari informasi tentang seorang wanita. Dalam tahap mencari informasi, keluarga pria minta tolong kepada seseorang untuk mengidentifikasi tentang keluarga wanita atau yang disebut dengan istilah pangadha’ (orang kepercayaan keluarga pria yang ditugaskan mencari informasi keluarga wanita). Si pangadha’ tersebut tak usah diberikan imbalan, ia murni hanya ingin membantu keluarga pria.
Selain kegiatan tersebut, ada juga kegiatan tolong menolong dalam hal menyiapkan acara pernikahan. tuan rumah akan membentuk panitia khusus untuk membantu dalam menyiapkan acaranya. Mereka terdiri dari keluraga dan tetangga dekat sohibul hajat. Para panitia tersebut sangat antusias untuk membantu menolong dalam mempersiapkan acara pernikahan, bahkan mereka merasa bahagia dan senang hati mengadakan acara itu. Alasan yang dikemukakan adalah agar suatu saat orang yang mereka bantu itu juga bisa memberikan pertolongan ketika akan mengadakan acara pernikahan.
Selain pertolongan dalam bentuk tenaga, mereka juga membantu menyumbang hal yang dibutuhkan serta meminjamkan barang yang diperlukan dalam acara pernikahan tersebut, seperti piring, cangkir, tikar dan lain sebagainya.
Hasil wawancara penulis, ada masyarakat yang sampai sakit hati jika tidak menjadi panitia acara. Maka tak heran jika panitia acara pernikahan terdiri dari puluhan orang.
Kegiatan membantu juga dapat dilihat dari cara masyarakat meringankan beban biaya pernikahan sohibul hajat, mereka ketika memenuhi undangan tuan rumah, pasti akan membawa barang bawaan seperti beras dan lain-lain.
Nilai Religius
Terdapat nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam tradisi pernikahan di kalangan masyarakat Gadu Barat, hampir semua rangkaian atau tahapan mulai dari sebelum, ketika acara pernikahan sampai selesai, semuanya mengandung hal-hal positif. Pertama dalam acara istikharah, masyarakat masih sowan ke kiai dan konsultasi. Ini merupakan hal yang baik, karena sejatinya kiai itu adalah ‘ulama’ pewaris para nabi. Maka merekalah yang memang sepatutunya dijadikan sandaran oleh masyarakat.
Sementara dalam acara Bhakalan atau tunangan, ada unsur shodaqohnya seperti ketika membawa sesserahan untuk keluarga calon besan. Kelurga pria dan keluarga wanita ketika saling berkunjung, mereka akan membawa berbagai sembako, kue dan lain sebagainya. Ini dinilai shodaqoh jika memang diniatkan shodaqoh. Setelah itu, kue-kue pada saat acara Bhakalan niasanya akan dibagikan kepada keluarga dan tetangga terdekat atau yang diistilahkan dengan sebutan rek-korek, ini juga bisa dinilai shodaqoh.
Keempat, yaitu dalam proses pelaksanakan acara pernikahan. dalam acara tersebut, sohibul hajat menyuguhkan berbagai hidangan kepada tamu. Islam memang memerintahkan umatnya untuk menghormati tamu.
Penyuguhan hidangan kepada tamu ini bagian dari salah satu cara menghormati mereka. Selain hidangan, dalam acara pernikahan ada juga kegiatan membawa seserahan ke keluarga besan, sama halnya seperti bhakalan, jika diniatkan shodaqoh, maka akan dinilai baik oleh agama Islam.
Acara saling silaturrahim oleh keluarga besan ini juga dapat dinilai silaturrahim yang memang dianjurkan oleh agama. Orang yang memenuhi undangan sohibul hajatpun juga akan dapat pahala, karena diperintahkan oleh agama untuk membantu saudara muslimnya yang lain. Ini bagian dari memabantu, yaitu membantu hadir.
Pemberian yang dinilai sedekah juga adalah ontalan atau uang yang diberikah keluarga mertua kepada menantu perempuannya. Ada yang diberikan pada saat menyelenggarakan acara pernikahan, namu ada yang diberikan ketika acara main pangantan. Ini bagian dari shodaqoh dari keluarga mertua atao orang tua mempelai pria terhadap si wanita (menantu).
Keenam ada kegiatan doa bersama sebelum melaksnakan acaraa ijab qobul tyakni kegiatan salametan. Kegiatan ini adalah kegiatan doa bersama yang dilakukan oleh tamu undangan pria. Sangat tampak bahwa tradisi ini terdapat corak agama Islam.
Esai ini ditulis oleh Ramadhani (Mahasiswa angkatan 2020 prodi Pengembangan Masyarakat Islam).
Tulisan memungkinkan terdapat kesalahan, maka saran, masukan dan koreksi dari pembaca akan kami terima sebagai bahan evaluasi.
Gambar di atas bersumber dari https://www.kibrispdr.org/unduh-13/gambar-membantu-tetangga-hajatan.html