Ketua Stidar Sumenep, Titip Pesan Menyentuh Dalam Acara Wisuda IV dan Miladiyah VIII

Ketua Stidar Sumenep, Titip Pesan Mennyentuh Dalam Acara Wisuda IV dan Miladiyah VIII

Sumenep, Stidar.ac.id

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (Stidar) Sumenep, K. Junaidi, MM., M.Pd.I memberikan pesan menyentuh pada perhelatan Wisuda ke-IV sekaligus memperingati kelahiran (Miladiyah) Stidar yang memasuki usia ke-8

Pesan beliau sampaikan di hadapan wisudawan-wisudawati, wali wisuda dan segenap hadirin yang merapat di Gedung Islamic Center Bindara Saod Sumenep pada Ahad, 24 November 2024.

Ketua yang telah memimpin Stidar selama dua periode dan dikenal sebagai pejuang Stidar itu tampil dengan gimmick yang meyakinkan itu dipadu dengan chemistry jubah yang mengesankan.

“Dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan ini, perkenankanlah kami atas nama pimpinan, seluruh civitas akademika dan keluarga besar Stidar dengan rasa syukur dan rasa bahagia untuk menyampaikan ucapan selamat untuk seluruh wisudawan dan wisudawati atas kesuksesan yang telah saudara raih, setelah menempuh pendidikan di kampus yang kita cintai dan kita banggakan ini.”

Selanjutnya, pimpinan dan dosen panutan ini juga menyampaikan selamat kepada orang tua dan wali wisudawan-wisudawati.

“Ucapan selamat kami sampaikan pula kepada para orang dan wali wisuda atas keberhasilannya mengantar putera-puteri ke gerbang keberhasilan dalam menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman dan terima kasih atas kepercayaan dan dukungannya yang telah bapak ibu berikan kepada kami”

Saksi kunci berdirinya Stidar yang tak kenal lelah itu berharap agar ilmu yang diperoleh dapat diamalkan dan dimanfaatkan untuk masyarakat

“Selama saudara-saudari menempuh pendidikan di Stidar yang kita cintai ini, saudara-saudari telah memperoleh dan menyerap banyak ilmu, bekal dan pengalaman, kami berharap ilmu tersebut, bekal tersebut dan pengalaman yang telah saudara-saudari peroleh selama menempuh pendidikan di Stidar, benar-benar saudara-saudari amalkan dan kembangkan di jalan yang benar dan bermanfaat sesuai pilar kecerdasan dan kebudiluhuran”

Kemudian pria kelahiran tahun 1975 ini mengutip bait yang terdapat dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik :

للرفع والنصب وجرنا صلح كاعرف بنا فإننا نلنا المنح yang maksudnya :

“Saudara sebagai mahasiswa, saudara sebagai santri jadilah seperti dhamir “na” yang bisa rofa’, nashab, bisa juga jir yang bisa berada dan pantas di posisi apa saja. Saudara bisa sebagai pejabat, pengusaha, rakyat jelata dan apapun saudara pantas tidak perlu minder. Klo mahasiswa tidak punya harta, maka dengan ilmu akan memberikan manfaat kepadanya” terangnya

Menurutnya mahasiswa bisa berdakwah dengan cara apapun dengan ilmu yang dimilikinya.

فارفع بضم وانصبن فتحاً وجر كسراً كذكر الله عبده يسر
Bercita-citalah setinggi langit dan beretikalah yang mulia serta rendahkanlah hatimu, insya Allah dirimu akan mendapatkan kemudahan.
وكل حرف مستحق للبنا والأصل في المبني أن يسكنا
Setiap individu hendaklah memiliki jiwa yang kokoh, berpegang teguh kepada kebenaran dan pada hakitnya keteguhan seseorang tergantung ketenangan hati masing-masing.

Beliau bertekad dengan perguruan tinggi yang beliau pimpin, mengacu pada visi dan misi yang ada untuk terus meningkatkan dan mengembangkan perguruan tinggi yang ia kelola atas prinsip jujur dan berintegritas.

Mengakhiri sambutannya beliau berpesan untuk peserta wisuda agar tidak pernah lupa kepada Stidar.

“Yang terakhir, jangan lupa kepada almamater, teruslah berjuang. Titipan dari saya sebagai Ketua Stidar, teruslah berjuang, berjuang dan berjuang sekuat tenaga. Semoga saudara dibutuhkan banyak orang dan semoga ilmu yang saudara punya, Allah jadikan barokah dan manfaat, amin” pungkasnya

Bagikan ke :